Saya dihijamah pada hari Ahad siang sebelum zhuhur, satu titik di punggung atas. Sebenarnya hijamah ini dilakukan bukan dalam rangka pengobatan, tetapi karena pimpinan asrama mengharuskan semua mahasiswa mahasiswa untuk mengikuti pelatihan hijamah yang disampaikan Ustadz Kathur dan istri beliau, Ibu Aminah dari Jakarta, dan ini merupakan titik praktikum yang harus dijalani setiap peserta pelatihan.
Keesokan pagi atau hari Senen pagi saat mengambil wudhu’ untuk shalat subuh, tepatnya ketika membasuh muka, penulis benar-benar kaget tak terkira, karena penulis tidak merasakan adanya benjolan di hidung dan di kening atas. Karena penasaran, saya langsung lari ke depan cermin. Saya meraba-raba seperti tak percaya dengan penglihatan mata sendiri karena semua benjolan di muka hilang sama sekali. Bekasnya pun saya cari-cari juga tak ketemu. Benar-benar mengherankan dan tak habis pikir. Saya mengucapkan puji syukur kepada Allah dengan perasaan berbunga-bunga, senang, gembira, begitu pula orang tua dan keluarga. Maka rencana semula untuk operasi di rumah sakit pun urung, karena kanker kulit yang saya derita selama setahun ini sudah hilang karena hijamah. Alhamdulillah.
- Nama pasien: Arnis
- Usia: 19 tahun
- Status: Lajang, mahasiswi
- Penyakit: Kanker kulit.
Kondisi prahijamah: Satu benjolan sebesar kedelai di cuping hidung sisi kanan. Tak lama kemudian (tidak lebih dari satu tahun) tumbuh sepuluh benjolan yang sama di kepala atas sisi depan, di atas kening.
No comments:
Post a Comment
Terasa kurang lengkap kalau tidak meninggalkan komentar tentang blok kami ini, mana tau ada yang perlu dibenahi